Video Operasi Mengeluarkan Botol Parfum Di Anus (Skandal VSMMC Cebu Filipina)

Jangan pernah melakukan improvisasi pada anus anda, jika anda tidak mau bernasib seperti ini.
Jan-Jan, 39 tahun, Orang menjadi pasien dalam video ini memasukkan botol spray farfum ke dalam anusnya, Entah untuk tujuan apa. Malangnya botol parfum tersebut tidak bisa dikeluarkan lagi. Akibatnya dia membutuhkan operasi untuk mengeluarkannya.

Akibat perbuataannya tersebut, urusan menjadi panjang. Dokter dan suster yang terlibat opersi dituduh melakukan pelanggaran privasi pasien. Mereka bercakap-cakap ketika sedang mengoperasi pasien yang tidur tak sadarkan diri.

Maka itu dokter dan suster yang melakukan operasi harus memperhatikan perilakunya, jika tidak hal ini bisa menjadi kasus.

Terlihat dalam rekaman kamera para dokter dan suster menertawakan pasiennya. Hal ini terjadi ketika dokter dan suster melakukan operasi pengangkatan botol parfum dari lubang anus pasien.

Tawa dokter makin keras ketika botol parfum setinggi 10 cm itu berhasil diangkat dari lubang anus. Bahkan dokter yang memegang botol parfum tersebut masih sempat-sempatnya menyemprotkan parfum itu ditangannya.

Peristiwa ini sebenarnya terjadi pada tahun 2008. Namun skandal cebu ini terus menjadi pelajaran bagi tenaga medis bagaimana pentingnya menjaga privasi pasien sebagai privasi yang suci.

Gara-gara peristiwa itu, VSMMC mendapat kecaman luas karena tenaga medisnya dianggap tidak menghormati pasien, ketika pasien tidak sadarkan diri saat dioperasi.

Dr Emmanuel Gines, selaku jubir VSMMC dan kepala ruang darurat mengakui kejadian tersebut memang ada di rumah sakitnya. Dia telah meminta maaf ke publik atas kejadian tersebut pada April 2008.

Gines berusaha untuk meyakinkan masyarakat bahwa apa yang terjadi pada pasien Jan-Jan adalah yang terakhir kalinya dan tidak akan terjadi lagi. Salah satunya adalah dengan menetapkan kebijakan yang ketat di dalam ruang operasi.

Dia menuturkan sedikitnya terdapat enam dokter termasuk Dr Ariel Arias yang sedang diselidiki. Namun ia tidak bisa menyebutkan dengan pasti berapa jumlah perawat yang masuk dalam proses penyelidikan ini.

Meski kasus ini sudah berlangsung lama seperti dilansir Sun.Star.com, Jumat (17/9/2010), pihak rumah sakit memang dituntut untuk terus menerus menjaga privasi pasiennya.

Para dokter senior mengingatkan dokter seharusnya terikat janji profesinya untuk menghormati privasi dari pasien, dan privasi itu suci.

Dokter atau perawat juga tidak boleh mengumumkan penyakit yang diderita oleh seseorang termasuk penyakit AIDS.

Saat dokter melakukan operasi terhadap pasiennya, dokter muda dan perawat bisa menyaksikannya selama bertujuan untuk pendidikan. Karena seorang dokter membutuhkan pelatihan dalam prakteknya.

Namun tidak semua dokter bisa menyaksikan proses operasi, seperti dokter non-residen dan perawat yang tidak bertugas tidak diizinkan untuk menyaksikan operasi.

0 komentar:

Post a Comment

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites